Rabu, 19 Februari 2014
Sakit Gigi
Sakit Gigi
Sakit gigi yaitu rasa nyeri pada gigi. Sakit gigi penyebabnya
adalah berbagai masalah pada gigi dan rahang, seperti karies gigi,
gingivitis
atau penyakit rahang, dan masih banyak lagi. Sakit gigi dapat mengakibatkan
penyakit jantung dan stroke. Setidaknya, sakit gigi dapat menyebabkan kepala pusing
dan tidak nyenyak tidur.
Sakit gigi biasanya merujuk kepada rasa sakit di sekitar
gigi atau rahang terutama sebagai akibat dari kondisi gigi. Dalam beberapa kasus,
sakit gigi disebabkan oleh masalah gigi, seperti rongga gigi, gigi retak, suatu
akar gigi terekspos, atau penyakit gusi. Tetapi gangguan dari (bersama
Temporo-mandibula) sendi rahang juga dapat mengakibatkan "sakit
gigi". Tingkat keparahan sakit gigi dapat berkisar dari ringan hingga
kronis, tajam dan menyiksa. Rasa sakit dapat diperburuk oleh mengunyah atau
dingin atau panas.
Kadang-kadang, sakit gigi mungkin disebabkan oleh masalah
yang tidak berasal dari gigi atau rahang. Sakit di sekitar gigi dan rahang
dapat juga merupakan gejala penyakit jantung (seperti angina atau serangan
jantung ), telinga (seperti eksternal infeksi telinga atau bagian dalam), dan
sinus (udara bagian-bagian dari tulang pipi). Misalnya, sakit angina (pasokan
darah beroksigen yang tidak memadai ke otot jantung karena penyempitan pembuluh
darah ke jantung) biasanya terletak di bagian dada atau lengan. Infeksi dan
penyakit telinga dan sinus juga dapat menyebabkan rasa sakit di sekitar gigi
dan rahang. Oleh sebab itu, evaluasi oleh dokter gigi diperlukan untuk
mendiagnosa penyakit medis yang menyebabkan "sakit gigi."
Gigi Berlubang
Masalah yang sering terjadi pada gigi salah satunya
adalah masalah gigi berlubang. Penyebab dari masalah gigi
berlubang terasa sakit adalah karena adanya beberapa jenis bakteri yang
menyebabkan menghasilkan asam yang bisa merusak mahkota, dan karena reaksi
fermentasi karbohidrat yang terjadi. Jadi sisa makanan dalam
bentuk karbohidrat ini kemudian akan diuraikan oleh bakteri. Sedangkan asam
yang diuraikan oleh bakteri tadi bisa mempengaruhi mineral gigi sehingga gigi
menjadi sensitif. Dan kemudian mineral gigi banyak yang kurang dan juga membuat
lubang yang terbentuk pada gigi. Cara mengatasi gigi berlubang adalah dengan
merawat gigi dengan rajin, menjaga kesehatannya agar sisa dari makanan tidak
tercampur dengan bakteri.
Cara
mengatasi agar gigi berlubang tidak terasa sakit adalah dengan merawat gigi. Merawat gigi dapat dilakukan
dengan cara menggosok gigi setiap hari dengan rajin baik sebelum makan maupun sesudah
makan. Karena sisa makanan bisa menjadi penyebab dari terjadinya gigi
berlubang, dan juga bisa menyebabkan karang pada gigi. Jika gigi berkarang,
maka akan menyebabkan masalah bau mulut. Dan pada saat kita
berbicara dengan orang lain, pasti hal ini akan membuat mereka merasa tidak
nyaman dan merasa terganggu.
Untuk mengatasi gigi berlubang agar tidak terasa sakit
juga bisa dilakukan dengan mengkonsumsi kismis. Kismis yang mengandung
Phytonutrient oleanolic acid yang ada di dalam kismis ini sudah terbukti bisa
mencegah masalah gigi berlubang karena bisa membunuh penyebab dari gigi yang
berlubang tersebut.
Sebaiknya anda melakukan pemeriksaan perawatan gigi yang
dilakukan secara periodik ke dokter gigi, dan idealnya adalah dilakukan selama
6 bulan sekali. Jangan datang ke dokter gigi ketika anda sakit gigi saja. Kontrol yang dilakukan
secara rutin betujuan agar jika gigi yang berlubang apabila sakit bisa dengan mudah diatasi.
Dan sebelum lubangnya semakin dalam dan semakin mendekati pulpa juga sehingga
bisa menimbulkan rasa sakit dan juga adanya keluhan yang menganggu.
Gigi Berlubang Pada Anak
Makanan yang lengket dan manis merupakan makanan yang mudah
mengenyangkan anak, namun anak-anak tidak mendapat apa-apa lagi selain rasa
kenyang itu. Sehingga selera makan anak akan terganggu. Dalam jangka waktu yang
lama, hal ini bisa menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan tubuh anak yang sedang
membutuhkan ekstra protein. Tentu saja anak boleh mendapatkan kue-kue, cokelat,
permen, minuman sirup, dan lain-lain namun jumlahnya harus dibatasi. Karena makanan
inilah yang menyebabkan sakit gigi berlubang pada anak.
Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau
pati dan gula sulit dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Potensi
timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini
menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasi baik gula atau pati
yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab sakit gigi berlubang pada anak,
sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting.
Sifat fisik yang mempengaruhi keluarnya air ludah dan
pembersihan makanan adalah kekasaran, kelarutan tesktur, dan lengketnya
makanan. Makanan lengket dan mudah
dikunyah tidak ada hubungannya dengan kecepatan pembersihan makanan di dalam
mulut karena kebalikan dari kepercayaan masyarakat, penelitian menunjukkan
secara umum makanan yang lekat (sticky) seperti karamel, dibersihkan dari mulut
lebih cepat daripada makanan lainnya yang secara umum tidak lekat (non sticky)
seperti biskuit tawar (cracker), keripik (potato chip), dan roti. Makanan inilah yang
menjadi penyebab sakit gigi berlubang pada anak.
Phytonutrient oleanalic acid yang terkandung dalam kismis
terbukti mencegah terjadinya gigi berlubang karena dapat membunuh streptococcus
mutans yang menjadi penyebab gigi berlubang.
Perawatan endodontik ini merupakan perawatan untuk
mengatasi dan mengobati infeksi pada gigi yang berlubang. Karena jika langsung
ditambal tanpa dilakukan perawatan endodontik, infeksi pada gigi tersebut akan
terus berlangsung bahkan bisa menyebar ke tempat-tempat lain dan kondisinya pun
akan semakin parah. Dengan perawatan endodontik, gigi yang berlubang akan
dirawat sampai steril atau tidak ada kuman lagi di dalamnya. Setelah gigi
tersebut benar-benar bersih, baru dokter gigi akan membuatkan suatu restorasi
atau tambalan pada gigi tersebut.
Jika gigi tidak disikat dengan benar, maka plak gigi,
kombinasi lendir sisa makanan dan bakteri akan terbentuk. Ketika bakteri
bertemu dengan sisa makanan, terutama gula terbentuklah asam. Jika asam ini
tidak dibersihkan dapat merusak email gigi dan menyebabkan gigi berlubang yang
makin lama makin membesar dan akhirnya membusuk.
Flouride berguna
untuk menguatkan gigi dan mencegah terjadinya gigi berlubang. Banyak pasta gigi
yang mengandung zat ini dan dibeberapa daerah, flouride ditambahkan ke dalam air
minum. Suplemen flouride juga tersedia, tetapi hanya boleh diberikan atas
petunjuk dokter. Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu lama,
flouride dapat membuat warna gigi belang-belang. Pasta gigi anak memiliki kadar
flouride lebih kecil daripada pasta gigi orang dewasa, karena anak kecil
cenderung menelan pasta giginya.
Cara Mencegah Gigi Berlubang
Yang paling penting untuk mencegah gigi berlubang adalah
dengan menghilangkan penyebab utamanya yaitu plak. Setelah dibersihkan, plak akan muncul kembali karena
bakteri di dalam mulut tidak akan hilang secara sempurna. Oleh sebab itu,
rutinitas menyikat gigi dan flossing sangat diperlukan untuk mengendalikan
pembentukan plak yang ada di dalam mulut.
Selain itu,
menjaga kebersihan mulut juga bisa dilakukan dengan menggunakan obat kumur
chlorhexidine yang bisa mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut (perhatikan
aturan penggunaan dan efek sampingnya), mengurangi frekuensi ngemil di antara
jam makan, ataupun dengan mengunyah permen karet yang mengandung xylitol.
Pencegahan gigi
berlubang dengan menggunakan flouride juga bisa dilakukan dengan perawatan
khusus di dokter gigi yang disebut dengan perawatan topical flouride,
yaitu suatu perawatan berupa aplikasi flouride pada permukaan gigi
yang berfungsi untuk memperkuat gigi. Awalnya gigi akan dibersihkan dari plak dan karang
gigi dengan prosedur skeling. Kemudian seluruh permukaan gigi akan di keringkan
dan diaplikasikan dengan flouride (biasanya tersedia dalam bentuk gel atau
foam) selama beberapa menit dengan menggunakan suatu wadah khusus yang sesuai
dengan bentuk lengkung gigi. Ada juga dokter gigi yang mengaplikasikannya
dengan mengoleskan cairan flouride langsung ke gigi. Kemudian dokter gigi akan
membersihkan sisa-sisa flouride yang menempel dan Anda akan diminta untuk tidak
makan, minum ataupun merokok selama 30 menit agar flouride menyerap ke dalam
gigi.
Beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko pembentukan
lubang gigi, di antaranya :
a.
Penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping mulut kering
Obat-obatan ini bisa menurunkan produksi air
ludah atau saliva. Saliva memiliki peran yang sangat penting
dalam menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara menguragi kadar asam
di dalam mulut, mengembalikan mineral-mineral gigi yang hilang akibat asam, dan
membuat partikel-partikel makanan dan plak supaya lebih mudah dibersihkan. Jika
mulut kering, partikel makanan dan plak akan melekat lebih erat ke permukaan
gigi sehingga akan lebih sulit untuk dibersihkan.
b. Kondisi
akar gigi yang terbuka
Gusi yang mengalami resesi atau penurunan akan
menyebabkan akar gigi terbuka. Namun permukaan akar tidak dilindungi dengan lapisan
email yang keras seperti yang terdapat pada mahkota gigi. Hal inilah yang
menyebabkan pembentukan lubang gigi akan lebih mudah terjadi pada permukaan
akar.
c. Pemakaian
kawat gigi
Efek samping dari pemakaian kawat gigi adalah bisa
membuat plak lebih mudah terperangkap dan menempel pada permukaan gigi, dan
biasanya membersihkan plak pada gigi yang berkawat akan lebih sulit
d. Orang yang menjalankan terapi
radiasi
Terapi radiasi,
biasanya dilakukan untuk mengobati sejenis penyakit kanker, bisa menyebabkan
produksi saliva menurun. Sama seperti penggunaan obat-obatan yang memiliki efek
samping mulut kering, biasanya mulut orang yang menjalani terapi radiasi akan
lebih kotor karena plak melekat lebih erat pada permukaan gigi.
e. Kurang terampil menyikat gigi
Ada orang-orang yang memiliki keterbatasan motorik dalam
menyikat gigi. Orang-orang seperti ini biasanya rentan untuk mengalami karies
gigi apabila tidak dibantu orang lain untuk memelihara kebersihan mulutnya.
Dianjurkan bagi orang-orang seperti ini untuk melakukan perawatan flouride
untuk menguatkan giginya agar tidak mudah berlubang. Selain itu, orang lanjut
usia dan anak-anak yang agak sulit untuk menyikat gigi dengan bersih juga
dianjurkan untuk melakukan perawatan ini.
3. Fissure
Sealant
Permukaan kunyah gigi, khususnya gigi belakang tidak rata
dan terdapat celah-celah kecil yang disebut dengan fissure. Plak dan partikel makanan sangat
mudah menempel di dalam celah-celah ini. Jika celah-celah ini tidak terlalu
dalam, plak akan mudah dibersihkan dengan menyikat gigi. Namun bila celah ini
cukup dalam, plak akan sulit dibersihkan dan tentunya akan mudah terbentuk
lubang gigi. Untuk mencegahnya biasanya dokter gigi akan menganjurkan untuk
melakukan perawatan fissure sealant yaitu perawatan untuk menutup celah-celah ini
dengan satu bahan untuk menambal gigi.
TERAPI LINTAH PURBA KEBUMEN
Mebantu
mengobati penyakit ini
Informasi
lengkap lihat GALERI dan KONTAK
Translate
Total Tayangan Halaman
Terapi Penyakit
- Alergi
- Amandel
- Asam urat
- Asma
- Badan Lesu
- Batuk
- Bisul
- Bronchitis
- Darah rendah
- Demam
- Eksim
- Gangguan datang bulan
- Gangguan lambung
- Gangguan mata
- Gangguan saluran kencing
- Gatal-gatal
- Ginjal
- Hipertensi/Darah tinggi
- Jantung koroner
- Jerawat
- Kaki kejang/merasa panas
- Kanker yang belum terlambat
- Kegemukan
- Kelenjar Tiroid
- Kolesterol
- Kulit wajah berminyak
- Kurang nafsu makan
- Lemah Jantung
- Leukemia
- Linu pinggul
- Mudah lelah
- Pembuluh darah tersumbat
- Rheumatik
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Sakit pinggang
- Saraf terjepit
- Stroke
- Telinga berdengung
- Tidak bisa tidur
- Trigliserid
- Tumor
- Wasir
- diabetes melitus
- kelenjar getah bening
- memar akibat benturan
- sakit persendian