Rabu, 19 Februari 2014

Gangguan Lambung



Gangguan Lambung
Lambung juga sama halnya dengan organ lain yang perlu diperhatikan kesehatannya. Jadi, jangan sampai Anda menelantarkan lambung Anda hanya karena kesibukan Anda sehari-hari. Gangguan lambung lainnya yang makin parah dapat terjadi jika tidak memperhatikan kesehatan lambung.
Sebagian besar orang baru menyadari bahwa kesehatan lambung adalah sangat penting setelah mereka merasakan nyeri lambung karena maag. Keadaan bertambah rumit ketika  merasakan perih dan panas pada ulu hati, mual dan kadang-kadang sampai muntah.
Hasil survey terhadap 179 orang menunjukkan lebih dari 70% orang mengalami gangguan lambung/maag. Maag kadang disamakan dengan sindrom dyspepsia, yaitu kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit, rasa penuh dan panas di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan rasa nyeri dan panas pada ulu hati.
Sebagian besar masyarakat menganggap sakit maag dan tukak lambung disebabkan oleh beban pikiran (stress), merokok, makanan pedas atau asam dan makan tidak teratur. Hal tersebut kurang tepat, karena semua itu adalah faktor-faktor resiko yang memperparah sakit maag dan tukak lambung.
Akibat dari persepsi yang salah ini maka obat yang paling sering dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama untuk mengatasi sakit maag adalah antasida dan obat anti sekresi asam lambung seperti H2 bloker dan Proton Pump Inhibitor namun tanpa ada hasil penyembuhan total yang menjanjikan.
Maag merupakan gangguan lambung di mana telah terjadi luka pada dinding lambung, mulai dari intensitas ringan (biasanya belum muncul gejala/asimtomatis), sedang, dan parah/kronis hingga terdapat bakteri H. pylori.
Dalam hal ini, yang berperan penting dalam lambung kita adalah mukosa lambung. Mukosa lambung merupakan lapisan pelindung lambung yang berfungsi untuk menahan asam lambung mengiritasi lambung, sehingga jika lapisan ini rusak, lambung kita akan mudah teriritasi oleh asam lambung yang berlebih.
Pada maag kronis dan tukak lambung penyebab utamanya adalah akibat adanya infeksi bakteri H. Pylori. Bakteri ini melukai dinding lambung dan membuat borok yang sangat sakit bila terkena asam lambung. Bahkan jika dibiarkan berkepanjangan, dapat terjadi kanker lambung yang mematikan.
Hasil penelitian penerima nobel kesehatan Dr. Barry Marshall dan J. Robin Waren membuktikan bahwa bakteri H. Pylori merupakan penyebab 90% kasus maag yang kronis dan tukak lambung. Penelitian ini juga menunjukkan infeksi H. pylori dalam jangka waktu yang lama merupakan pemicu utama terjadinya kanker lambung.

 

Maag kronis atau tukak yang parah disebabkan adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori. Untuk mengatasi infeksi pylori, tidak dapat dengan satu jenis obat antasida saja, tetapi harus dengan kombinasi dua sampai tiga jenis obat.
Kita juga harus berhati-hati dalam memilih obat sakit maag karena pengobatan yang salah justru akan membantu pertumbuhan bakteri dan menimbulkan penyakit lainnya karena efek samping yang beragam dan juga berbahaya.
Obat golongan antasida hanya bersifat menetralkan asam lambung tetapi tidak mengobati luka dan menghilangkan bakteri H. pylori dari lambung. Belum lagi efek samping obat ini mulai dari diare hingga sembelit, bahkan dalam jangka waktu lama dapat merusak ginjal.

Biasanya, otot-otot pencernaan kita selalu bergerak untuk memindahkan makanan dari lambung ke usus hingga akhirnya itu dibuang. Karena adanya pergerakan itulah makanan dapat diproses dari tahap yang satu ke tahap yang lain.
Namun, jika terjadi gangguan pencernaan seperti gastroparesis, saraf vagus mengalami kerusakan sehingga otot lambung dan usus besar tidak berfungsi secara normal.
Apabila Anda merasakan gejala-gejala gangguan pencernaan seperti : mual, muntah, terlalu cepat kenyang , sakit perut, kembung, tidak berselera makan, mengalami refluks (naiknya asam lambung sehingga kembali melewati ke kerongkongan), dan kram perut.
Bisa jadi, hal itu adalah gejala dari gangguan pencernaan gastroparesis, dan Anda tidak menyadarinya. Beberapa orang yang pernah mengalaminya terkadang menganggap itu sekadar ‘masuk angin’ atau sakit maag atau kram perut biasa.
Namun, jika ternyata itu memang suatu  gejala gastroparesis, bisa jadi Anda tidak hanya sekadar mengalami gangguan cerna biasa, tetapi itu bisa menandakan adanya penyakit yang lebih kompleks lagi.
Salah satu penyebab gastroparesis adalah diabetes. Ya, tingginya kadar gula dalam darah dapat mempengaruhi perubahan kimia pada saraf. Justru diabetes merupakan penyebab yang paling umum dari gangguan pencernaan ini.
Tingginya tingkat gula darah seseorang selama jangka waktu lama dapat merusak sistem saraf vagus seseorang dan berujung pada gangguan pencernaan gastroparesis. Penyebab lain kemungkinan adalah anoreksia dan bulimia yang menyebabkan kerusakan langsung pada saraf vagus.
Penyakit lainnya yang berkaitan dengan jaringan ikat adalah Scleroderma dan Sindroma Ehlers-Danlos. Dan, penyebab yang berkaitan dengan kondisi neurologis adalah penyakit Parkinson.
Pola hidup atau perawatan tertentu juga diduga dapat menjadi alasan seseorang mengalami gangguan percernaan ini. Misalnya, seseorang yang menjalani pembedahan organ pencernaan dapat mengalami kerusakan vagus akibat perawatan tersebut. Juga, seorang perokok berat tanpa sadar dapat mengalami kerusakan jaringan lambung.

TERAPI LINTAH PURBA KEBUMEN


Mebantu mengobati penyakit ini
Informasi lengkap lihat GALERI dan KONTAK