Rabu, 19 Februari 2014
Kurang Nafsu Makan
KURANG NAFSU MAKAN
Yang dimaksud
dengan hilangnya nafsu makan adalah tidak ada keinginan untuk makan walaupun
ada rasa lapar. Akibatnya tubuh menjadi lemah dan lemas. Kondisi ini dapat
dipengaruhi oleh adanya gangguan lain atau memang adanya penyakit tidak nafsu
makan yang dikenal dengan sebutan anoreksia
nervosa.
Sarapan
yang sebenarnya sangat penting tak juga menggugah sebagian masyarakat untuk
rutin melakukannya. Ancaman risiko obesitas hingga serangan jantung yang lebih
besar, nyatanya tak cukup menekankan pentingnya asupan nutrisi di pagi hari
sebelum beraktivitas.
Alasan
yang sering diajukan adalah karena tidak ada nafsu makan saat waktunya sarapan,
atau terburu-buru waktu bekerja/sekolah. Akhirnya sarapan dilewatkan begitu saja dan
ditumpuk dengan makan siang.
Menurut Dr. Neil Stanley, kondisi ini memang benar-benar
terjadi pada sebagian orang. Hal ini disebabkan karena jam biologis yang
cenderung lebih lambat dibandingkan orang kebanyakan. Akhirnya, metabolisme
tubuh melamban yang berefek pada rasa lapar yang tidak segera datang, meskipun
waktunya sarapan sudah tiba.
Dalam kondisi normal, saat bangun pagi sejumlah
proses dalam tubuh dimulai termasuk timbulnya rasa lapar. Namun pada orang
dengan jam biologis lambat, kondisi ini tidak terjadi. Bila orang tersebut
bangun pada pukul 7 rasa lapar baru timbul pukul 9 atau 10,” kata Stanley.
Jam biologis yang lambat ditandai usaha ekstra yang
dilakukan hanya untuk sarapan. Orang dengan jam biologis lambat, kata Stanley,
sebaiknya tidak memaksakan diri sarapan setelah bangun pagi. Stanley
menyarankan orang dengan jam biologis lambat selalu membawa bekal, sehingga
bisa segera dimakan saat rasa lapar timbul.
Jam biologis lambat memang bisa bersifat warisan/turunan
dalam keluarga. Namun kondisi ini hanya mempengaruhi 10 persen dari total
populasi. Stanley memperingatkan, jam tidur yang tidak teratur bisa menjadi
penyebab utama. Jam tidur malam yang berantakan mengakibatkan kacaunya jam
biologis dalam tubuh. Stanley menyarankan untuk memiliki jam tidur tetap,
sehingga bisa teratur sarapan di pagi hari.
Sulitnya memancing selera sarapan juga menyebabkan sebagian orang memilih menu yang sesuai untuk sarapan. Melalui pemilihan makanan sesuai mood, diharapkan mood makan timbul dan bisa mengasup nutrisi sesuai dengan kebutuhan.
Meskipun tidak melarang, pakar Catherine Collins,
memperingatkan masyarakat lebih waspada memilih menu saat sarapan. Menu
karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan beras merah, lebih disarankan
daripada hidangan karbohidrat sederhana misalnya nasi dan roti putih. Hal ini
dikarenakan pelepasan glukosa yang lebih lambat dibanding makanan
berkarbohidrat sederhana. Sehingga, karbohidrat komplek lebih lama membuat
kenyang dan memenuhi kebutuhan energi.
Makanan berkarbohidrat sederhana juga menyebabkan
gula darah meningkat drastis dan bertahan hanya dalam waktu singkat.
Selanjutnya gula darah juga menurun sangat cepat. Bila terus berulang, kondisi
ini bisa memicu resistensi insulin yang berujung diabetes.
Collins
juga menyarankan masyarakat waspada memilih menu yang tampak berporsi sedikit,
padahal kandungan nutrisinya sudah cukup bagi tubuh. Cereal misalnya, lebih
mudah memenuhi mangkuk dibanding granola. Akibatnya seringkali dianggap porsi
granola belum mencukupi, padahal dari segi kalori jumlahnya sudah belebih,”
katanya.
Penyebab Kurang Nafsu Makan
Penyebab kurang
atau tidak nafsu makan dapat dipicu oleh adanya suatu penyakit seperti; influenza,
demam tifus, malaria, atau peradangan. Adapun untuk jenis penyakit anoreksia nervasa dipicu oleh kondisi
emosional yang labil. Gejala penyakit ini adalah penolakan terhadap berbagai jenis makanan yang
disertai lemah, letih, dan lesu. Terkadang penderita mengalami gejala
malnutrisi (kekurangan gizi) dan anemia (kekurangan darah) bahkan kolaps.
Di samping itu, terdapat dua penyebab lain dari kurangnya
nafsu makan yaitu faktor internal dan eksternal. Penyebab dari faktor internal
tubuh sendiri yaitu adanya rasa kelemahan energi limpa, sehingga lambung tidak
dapat berfungsi dengan baik. Makanan tidak cepat tercerna, lambung tidak
terangsang untuk diisi lagi. Selain itu, penyebab hilangnya nafsu makan karena
angin dingin dan lembab yang masuk ke lambung dan mengganggu pencernaan.
Penyebab Nafsu Makan Turun Secara eksternal yaitu terlalu
sering mengkonsumsi makanan berlemak, terlalu banyak berfikir, sedih, stres,
cemas dapat mengganggu energi lambung, kelelahan yang berlebihan dan
berlangsung lama juga bisa menjadi penyebab hilangnya nafsu makan.
Untuk mengatasi hal ini yang sebaiknya dilakukan adalah :
- Hindari Stress. Karena stress terbukti merupakan salah satu penyebab utama turunnya nafsu makan. Untuk menghindari stress anda bisa relax dengan rekreasi atau melakukan kegiatan sesuai hobi anda.
- Makanlah buah-buahan dan sayuran untuk menimbulkan nafsu makan.
- Makanlah makanan yang hangat dan kaya rempah-rempah. Makanan yang hangat dan kaya akan bumbu akan meningkatkan nafsu makan secara cepat.
Berkurangnya nafsu makan pada umumnya dialami oleh orang
yang sedang sakit. Tapi hilang nafsu makan bisa juga akibat efek samping
beberapa obat termasuk gangguan makan karena ingin menaikkan atau menurunkan
berat badan.
Padahal nafsu makan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi kondisi tertentu kadang membuat orang kehilangan nafsu makannya. Hilangnya nafsu makan juga bisa dikarenakan adanya gangguan pencernaan.
Padahal nafsu makan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi kondisi tertentu kadang membuat orang kehilangan nafsu makannya. Hilangnya nafsu makan juga bisa dikarenakan adanya gangguan pencernaan.
TERAPI
LINTAH PURBA KEBUMEN
Mebantu
mengobati penyakit ini
Informasi
lengkap lihat GALERI dan KONTAK
Translate
Total Tayangan Halaman
Terapi Penyakit
- Alergi
- Amandel
- Asam urat
- Asma
- Badan Lesu
- Batuk
- Bisul
- Bronchitis
- Darah rendah
- Demam
- Eksim
- Gangguan datang bulan
- Gangguan lambung
- Gangguan mata
- Gangguan saluran kencing
- Gatal-gatal
- Ginjal
- Hipertensi/Darah tinggi
- Jantung koroner
- Jerawat
- Kaki kejang/merasa panas
- Kanker yang belum terlambat
- Kegemukan
- Kelenjar Tiroid
- Kolesterol
- Kulit wajah berminyak
- Kurang nafsu makan
- Lemah Jantung
- Leukemia
- Linu pinggul
- Mudah lelah
- Pembuluh darah tersumbat
- Rheumatik
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Sakit pinggang
- Saraf terjepit
- Stroke
- Telinga berdengung
- Tidak bisa tidur
- Trigliserid
- Tumor
- Wasir
- diabetes melitus
- kelenjar getah bening
- memar akibat benturan
- sakit persendian