Alergi Kulit

Apabila berbakat alergi kulit, perlu lebih waspada selama melakukan pekerjaan harian. Kemungkinan terserang reaksi alergi kulit lebih besar, terutama apabila bersentuhan atau berkontak dengan bahan-bahan yang terbuat dari bahan kimiawi, khususnya sabun, deterjen, pembersih lantai, lisol atau karbol.
Paling sering alergi pada kulit telapak tangan. Apabila hanya kulit telapak tangan saja, biasanya kedua sisi yang akan terkena reaksi alergi, kemungkinan ada sesuatu bahan kimiawi dari sabun cuci atau deterjen yang tidak cocok.
Awalnya rasa gatal-gatal di kulit telapak tangan, gatal menghebat dan terasa panas, kulit merah meradang dan akhirnya sampai mengelupas. Atau sebelumnya mungkin tumbuh lepuh kulit.
Ini khas alergi tak cocok bahan kimiawi tertentu. Yang dilakukan, mencari apa penyebabnya dan biasanya tuduhan pertama pada sabun yang biasa dipakai.
Alergi kulit juga akan timbul sesaat setelah menggunakan kosmetika tertentu. Gejala alergi kulit berupa rasa gatal, bengkak dan bercak-bercak merah. Kondisi ini tidak selalu berkaitan dengan tempat pemakaian kosmetika, misalnya di daerah mata disebabkan bahan rias mata, di wajah akibat bahan rias wajah, di kulit kepala dan kuku.
Alergi kulit umumnya terjadi pada wajah dan bagian tubuh seperti tangan. Tidak semua kulit wajah sama jenis dan sifatnya. Umumnya alergi kulit yang sering terjadi pada wajah disebabkan oleh pemakaian kosmetik apapun yang bisa mencetuskan kejadian alergi pada kulit yang berbakat alergi. Maka, mereka yang mempunyai bakat alergi perlu waspada setiap memakai kosmetik merek yang belum pernah dipakai.
Apabila muncul reaksi alergi kulit pada tempat kosmetik yang dipakai, berarti kulit tidak tahan terhadap merek kosmetik tersebut. Akhir-akhir ini, sebuah penelitian mengungkap bahwa penderita alergi kulit lebih kecil kemungkinannya mengalami kanker kulit dan payudara. Penelitian itu dilakukan selama 23 tahun terhadap 17.000 orang dewasa yang diuji dengan berbagai penyebab alergi kulit atau alergen.
Karena alergi, tubuh seseorang dapat mendeteksi adanya ancaman dari benda yang dianggap asing oleh tubuh. Dengan cara yang sama dengan alergi kulit, sel-sel yang membelah lebih daripada biasanya, atau dapat dikatakan sel kanker, juga dideteksi sebagai ketidaknormalan dalam tubuh yang juga harus diatasi dan diperangi.
Hal itu dapat terlihat jika kita mengalami alergi gatal-gatal, ruam, dan bengkak. Bagi orang yang kekebalan tubuhnya terlalu aktif, kulit alergi bisa terpicu oleh penyebab yang bervariasi, misalnya: bahan kimia dalam makanan, parfum, atau bahan pembersih, juga mineral atau logam dalam perhiasan, serta pengawet dan pewarna dalam kosmetik.

Alergi Pada Orang Dewasa

Alergi bukan penyakit, melainkan bakat yang diwariskan lewat garis darah. Itu maka tidak setiap orang membawa bakat alergi terutama menjadi penyebab penyakit alergi pada anak-anak. Hanya meraka yang ayah atau ibunya punya darah alergi saja yang mewarisi bakat alergi . Orang dengan bakat alergi membawa bakat itu dalam darahnya sepanjang hayat terutama pada masalah alergi pada orang dewasa. 
Orang berbakat alergi tidak selalu muncul alerginya. Untuk menjadi alergi, perlu faktor pemicu atau allergen. Alergi pada orang berbakat alergi baru muncul bila faktor pemicunya hadir. Faktor pemicu atau allergen penyakit alergi pada  orang dewasa umumnya datang daru luar tubuh. Allergen bisa berupa obat, kosmetik, bahan kimiawi, bahan metal dan makanan selain minuman.
Penyakit alergi pada orang dewasa memiliki jenis allergennya sendiri-sendiri. Ada yang allergennya obat penisilin, yang tak tahan shampo, atau sabun. Ada juga yang tak tahan kalau makan udang.
Bakat alergi bisa terhadap lebih dari satu jenis allergen. Selain tidak tahan penisilin, mungkin tak kuat pula bila memakai ikat pinggang kulit, atau jam tangan imitasi. Atau yang tak tahan parfum beralkohol, suka gatal juga kalau habis minum minyak ikan. Bakat alergi kulit atau jenis alergi lainnya terhadap jenis-jenis allergen dibawa darah sejak kecil.
Antihistamin merupakan obat alergi yang umumnya diresepkan dalam pengobatan alergi untuk mengurangi peradangan yang terjadi dengan cara mengurangi atau menghambat histamin melekat pada reseptornya. Obat golongan kortikosteroid diberikan sebagai anti alergen pada serangan akut atau parah. Pemberian obat tersebut dibawah pengawasan dokter.

Penyebab Alergi

Alergen adalah penyebab alergi yang masuk ke dalam tubuh dapat dengan cara menghirup, menelan, atau kontak dengan kulit. Sistem kekebalan tubuh orang alergi menganggap bahwa alergen yang masuk adalah zat berbahaya dan akan menganggu tubuh sehingga antibodi (Ig E) akan dihasilkan untuk mengikat alergen tersebut dan melekat dengan sel mast. Sel mast akan melepaskan berbagai bahan kimia ke dalam darah termasuk histamin dan serotonin. Histamin inilah yang akan menimbulkan reaksi imunitas seperti kemerahan, gatal-gatal, pilek, bersin.
Pada orang yang menderita  alergen bisanya memiliki jumlah esonifil yang tinggi. Reaksi alergen yang timbul dapat berupa keluhan yang ringan hingga berat. Reaksi yang paling berat disebut anaflaksis, dimana alergen menyebabkan reaksi alergi di seluruh tubuh yang meliputi :

• Gatal yang hebat diseluruh tubuh
• Sesak napas
• Suara serak atau sesak di tenggorokan
• Kesemutan di tangan, kaki, bibir, atau kulit kepala. Reaksi anaflaksis dapat mengancam jiwa sehingga memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin.

Tidak semua orang memiliki alergi meskipun alergi bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak. Tetapi setiap anak memiliki resiko mengidap alergi meskipun tidak ada riwayat penyakit ini dalam keluarga.
Bila salah satu orang tua menderita alergi, maka anak mereka juga memiliki resiko terjadinya alergi meskipun alergen penyebabnya tidak selalu sama dengan orangtuanya. Resiko menderita alergi semakin besar bila kedua orangtuanya memiliki riwayat penyakit alergi. tetapi tidak semua anak memiliki resiko yang sama, bisa satu anak yang alergi sedangkan yang lain tidak mengalaminya.
Gejala yang timbul dapat berbeda pada setiap orang dan tergantung dari jenis alergennya. Alergi terhadap makanan dapat menimbulkan reaksi kram perut, muntah, atau diare. Sedangkan sengatan serangga dapat menyebabkan reaksi alergi berupa pembengkakan disekitar area sengatan kemerahan dan nyeri.
Alergi yang terkait dengan pernapasan biasanya ditandai dengan bersin-bersin, hidung terasa gatal, berair atau tersumbat dan sukar bernapas. Sedangkan alergi pada kulit dapat menimbulkan urtikaria (kaligata) maupun eksim.
Kurangnya asupan vitamin dan mineral dari sumber makanan atau ketidakmampuan lapisan dinding usus menyerap nutrisi dalam jumlah yang cukup dapat mengakibatkan seseorang rentan terhadap timbulnya alergi. Agar terhindar dari resiko alergi, tindakan yang paling baik adalah dengan mengamati faktor pemicunya dan kemudian menghindarinya. Menjaga kebersihan badan juga akan membantu mengatasi alergi.
Meskipun alergi dapat menyerang semua usia tetapi gejala alergi lebih sering menyerang anak-anak  dengan penyebab antara lain seperti makanan, debu rumah, bulu hewan.
MIsalnya, seseorang mengalami reaksi alergi yang timbul pada kulit, seperti biduran, mungkin hanya memerlukan obat alergi berupa krim atau salep khusus yang dioleskan pada bagian yang mengalami gatal, namun pada orang lainnya barangkali memerlukan tambahan obat alergi oral. Selain itu, pemberian obat alergi juga harus melihat tingkat keparahan reaksi alergi yang diderita. Biduran ringan akan mengakibatkan ruam dan gatal-gatal pada sekujur tubuh, namun biduran yang berat bisa sampai membuat kulit mengelupas, melepuh, bahkan menyebabkan timbulnya gelembung cairan sekujur badan. Pada tingkat ini dokter akan memberikan obat alergi kulit yang diminum (oral), atau jika parah sekali, dokter akan memberikan suntikan antihistamin. Dan dari luar, dokter akan memberikan obat alergi berupa bedak antigatal, krim, atau lotion antihistamin- tergantung tingkat keparahannya.
Biasanya jika reaksi alergi menimbulkan infeksi, beberapa dokter cenderung memberi obat alergi dari jenis antibiotik. Padahal, antibiotik ini sama sekali bukan penanganan yang tepat sebab selain hanya mengurangi gejala alergi, antibiotik juga membunuh antibodi yang sedang bertarung untuk melawan infeksi tersebut. Itu mengapa jika obatanya habis, penyakitnya timbul kembali. Pemberian antibiotik sebagai obat alergi adalah kurang tepat dan sebenarnya merugikan pasien karena melemahkan daya tahan tubuhnya. Perlu juga dicatat, anda harus memberi tahu dokter anda apabila anda alergi pada antibiotika golongan sulfa-ini adalah obat alergi yang kadang diberikan oleh dokter, namun pada sebagian orang yang menderita alergi kulit yang hebat. Jika anda tetap menerima obat alergi terhadap antibiotika golongan sulfa padahal tubuh anda tidak dapat mentoleransinya, kemungkinan besar anda akan merasakan gejala seperti bibir keras dan gatal, lalu tumbuh eksim yang mirip tompel disekitar bibir dan biasanya membekas seumur hidup.
Jadi sebenarnya obat alergi yang benar-benar dapat menghilangkan alergi sampai tuntas itu belum ada. Penggunaan obat-obatan seperti anti histamin hanya dapat mengurangi gejala alergi saja.

Penanganan Alergi

Alergi dalam bentuk apapun sebaiknya tidak disepelekan begitu saja. Bila dibiarkan akan berkembang lebih parah dan terbawa hingga dewasa. Bahkan alergi bisa berakhir petaka bila muncul reaksi alergi berat uang menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan syok dengan penurunan tekanan darah tiba-tiba dan penyempitan saluran napas atau yang disebut syok anafilaksis.
Alergi pada anak merupakan reaksi kekebalan tubuh yang menyimpang atau berubah dari normal yang dapat menimbulkan gejala yang merugikan tubuh, mulai dari gangguan pernapasan, kulit, hingga mata. Alergi pada anak jangan dianggap enteng karena dapat beresiko terhadap tumbuh kembang anak, bahkan bisa berlanjut hingga beranjak dewasa jika tidak ditangani dengan baik.
Alergi tidak menular namun bisa diturunkan dari orangtua. Jika orangtua punya riwayat alergi kemungkinan juga si kecil punya alergi sekitar 70%. Tapi jika salah satu orang tua yang alergi, kemungkinannya cuma 30%. Jadi alergi pada bayi hanya timbul bila ia punya bakat alergi yaitu keadaan dimana seseorang gampang membuat IgE atau immunoglobulin E.