Rabu, 19 Februari 2014

Kelenjar Tiroid



Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan, menghasilkan kumpulan hormon penting yang disebut hormon tiroid. Saat mengalami masalah, kelenjar tiroid bisa membesar dan menyebabkan kesulitan menelan. Kelainan kelenjar tiroid dapat dibedakan antara kelainan fungsi dan kelainan bentuk. Kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) atau kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) termasuk kelainan fungsi. Adapun kelainan bentuk terlihat dari kelenjar yang membesar.
Pada umumnya, kelainan kelenjar tiroid ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid, yang biasa dikenal sebagai gondok. Gejala utama hipertiroid, antara lain, turunnya berat badan meski banyak makan, keringat berlebihan, jantung berdebar-debar, dan mata menonjol. Hipertiroid dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh, termasuk gangguan irama jantung, bahkan gagal jantung.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu di leher bagian depan yang bertanggung jawab untuk menghasilkan hormon tiroksin dan tri-iodothyronine. Kedua hormon tersebut berfungsi mengatur metabolisme tubuh.
Jika kelenjar tiroid membesar, kondisi ini dikenal sebagai “goiter” (gondok). Adanya gondok tidak hanya menunjukkan bahwa kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan benar, namun bisa pula menunjukkan masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya gangguan tiroid atau bahkan kanker.
Pembesaran tiroid bisa menimbulkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan. Pembesaran tiroid dapat menyebabkan perubahan pada kualitas suara, menghalangi jalan napas, dan bisa menyebabkan tersedak makanan atau cairan tertentu.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan kelenjar tiroid membesar:
1. Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah bentuk hipertiroidisme dengan komponen autoimun. Antibodi dalam sistem kekebalan tubuh keliru melihat tiroid sebagai “musuh” dan melancarkan serangan.
Hal ini menyebabkan kelenjar menjadi terstimulasi berlebihan sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan. Pada akhirnya kelenjar menjadi memburuk dan gondok akan terbentuk.
2. Penyakit Hashimoto
Seperti halnya penyakit Graves, penyakit Hashimoto juga merupakan gangguan autoimun. Namun, alih-alih menghasilkan tiroid berlebih, kondisi ini memicu hipotiroidisme atau menyebabkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang cukup.
Meskipun demikian, kelenjar pituitari terus mengirim thyroid-stimulating hormone (TSH) kepada tiroid, sehingga memperburuk kondisi kelenjar tiroid dan menyebabkannya mengalami pembesaran.
3. Thyroid Nodules & Solitary Nodules (Nodul Tiroid)
Pembesaran kelenjar tiroid bisa menghasilkan multiple nodul padat atau nodul yang berisi cairan yang tumbuh di kedua lobus tiroid atau nodul tunggal yang tumbuh hanya pada satu sisi tiroid.
Pada kebanyakan kasus, nodul-nodul ini jinak dan tidak memiliki potensi untuk berkembang menjadi kanker.
4. Kanker Tiroid
Kanker tiroid lebih jarang terjadi dibandingkan nodul tiroid. Jenis pembesarannya biasanya terjadi hanya pada satu sisi dari kelenjar tiroid.
5. Tiroiditis
Tiroiditis adalah peradangan kelenjar tiroid yang bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan atau terkadang setelah masa kehamilan. Beberapa bentuk tiroiditis disebabkan oleh infeksi bakteri, namun ini sangat jarang terjadi.
Meskipun tiroiditis bisa terjadi karena hubungannya dengan penyakit Hashimoto dan penyakit Graves, namun umumnya hanya bersifat sementara.
6. Kekurangan Yodium
Bahan bakar yang diperlukan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon adalah yodium. Karena yodium sudah ditambahkan pada garam meja dan makanan lainnya, masyarakat yang tinggal di negara maju hampir tidak pernah mengalami pembesaran tiroid karena kekurangan yodium.
Gondok lebih sering terjadi pada masyarakat di negara-negara berkembang dimana akses terhadap makanan kaya yodium dan garam laut masih terbatas.
TERAPI LINTAH PURBA KEBUMEN


Mebantu mengobati penyakit ini

Informasi lengkap lihat GALERI dan KONTAK